Aku Mencintaimu, dan Aku Benci Kenyataan

aku tersekap di antara kenyataan dan mimpi
aku terjebak di antara dimensi kesakitan dan naluri menunggu
tersudut di gemerlapnya lampu neon.. aku tak tahu kemana jalan keluarnya
mimpiku ada batas tunggunya, harapanku ada masa jenuhnya
mengertilah aku teramat benci mengenalmu jika sekarang yang ku kenal hanya kesedihan
aku teramat bodoh menginginkan bersamamu jika kenyataan sunyi masih memelukku
atau... mimpi? iyaaa! mimpi itu telah membuai ku, disana kau terlihat nyata
memegang tanganku seakan hanya bahagia yang ada di dunia ini
membelai rambutku seakan hanya kita pemilik jagad raya ini
tapi aku benci bagian ini, dimana burung camar membangunkan ku
saat aku harus memilih... kamu yang aku harapakan akan terus ku tunggu
meski kenyataan belum pernah tau rasanya jadi aku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar